Sabtu, 10 Oktober 2009

Bab I Ayat – Ayat Yang Menegaskan Pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Ayat ke-4
 “ Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah ( manusia ) berbuat baik, dan cegahlah dari kemungkaran dan bersabarlah atas apa-apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya, hal itu adalah urusan yang diutamakan.” ( QS Luqman: 17 )

Ayat ini menyebutkan dengan jelas beberapa hal terpenting bagi seorang muslim, yang menjadi penyebab tercapainya kebahagiaan yang sempurna. Sayangnya kita justru melalaikannya. Telah dinyatakan sebelumnya, bahwa kewajiban amar ma’ruf nahi munkar telah ditinggalkan, bahkan perintah shalat sebagai amalan yang terpenting setelah iman pun sudah banyak dilalaikan. Banyak kaum muslimin yang sama sekali tidak melaksanakan shalat. Ada yang shalat, tetapi tidak memperhatikannya dengan sempurna, terutama shalat berjamaah. Padahal dengan shalat berjamaah dikatakan sebagai menegakkan agama. Pada umumnya, orang-orang miskin saja yang shalat berjamaah di masjid. Sedangkan orang-orang kaya dan para tokoh merasa hina jika shalat di masjid. Hanya kepada Allahlah kita mengadu. Seperti ungkapan sebuah syair” Wahai insan yang lalai. Apa yang menjadi kehinaan bagimu, adalah kebanggaan bagiku.”

Ayat ke-5


“ Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan ummat, yang mengajak ( manusia ) kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” ( QS Ali Imran: 104 )

Dalam ayat ini, Allah dengan jelas memerintahkan ummat Islam agar dapat mewujudkan suatu ummat yang mendakwahkan Islam ke seluruh dunia. Namun sayang, secara umum kita telah melalaikan perintah ini. Sebaliknya, orang-orang non muslim justru sangat memperhatikannya. Misalnya para missionaris Krissten, mereka dipersiapkan untuk menyebarkan agama mereka ke seluruh dunia dengan sungguh-sungguh. Begitu pula dengan agama lainnya. Namun, adakah di kalangan ummat Islam, segolongan jamaah yang berusaha demikian? Jawabannya belum ada. Kalaupun ada jamaah kaum muslimin yang berusaha mentablighkan ajaran Islam, bukan bantuan dan kerjasama yang diterima, tetapi yang diperoleh adalah berbagai halangan dan kritikan, bahkan pengusiran. Begitu bertubi-tubi rintangan ini, sehingga akhirnya para juru dakwah itu berputus asa dan meninggalkan dakwah yang mulia ini. Sebenarnya, kewajiban terpenting setiap muslim ialah membantu siapa saja yang benar-benar mentablighkan Islam dan memperbaikinya bila salah. Tetapi mereka yang suka mengkritik justru tidak melakukannya, bahkan para mubaligh dan ahli dakwah itu justru dijadikan sasaran kritik seolah-olah ingin menghentikan mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP