Sabtu, 10 Oktober 2009

Bab I Ayat – Ayat Yang Menegaskan Pentingnya Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Ayat ke-2
“ Dan berilah peringatan. Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” ( QS Adz Dzariyat:55 )

Ahli tafsir menulis bahwa maksud ayat di atas adalah memberikan nasihat dengan memperdengarkan ayat-ayat Al Qur’an yang tentu sangat bermanfaat. Adapun manfaatnya bagi orang-orang mukmin tentunya sudah sangat jelas. Sedangkan bagi orang-orang kafir, karena dengan usaha ini, insya Allah mereka dapat menjadi beriman dan akan termasuk di dalam ayat di atas. Namun sayangnya, pada zaman ini, kesempatan untuk berdakwah dan bertabligh sudah hampir tertutup. Umumnya, para mubaligh hanya ingin menunjukkan kepandaian dan kefasihan berbicara supaya para pendengar memujinya. Padahal, Rasulullah saw bersabda bahwa barangsiapa belajar seni pidato dan berbicara agar manusia condong kepadanya, maka amal ibadahnya, baik yang fadhu atau yang sunnah tidak akan diterima pada hari kiamat.

Ayat ke-3
 “ Dan suruhlah keluargamu ( ummatmu ) dengan shalat dan bersabarlah atasnya. Kami tidak meminta rezeqi kepadamu, Kamilah yang memberimu rezeqi. Dan akibat yang ( baik ) itu bagi orang yang bertaqwa.” ( QS Thaahaa: 132 )
Banyak hadits yang menyatakan bahwa jika Rasulullah saw berpikir untuk menghilangkan kesempitan hidup seseorang, maka Beliau akan menyuruhnya mengerjakan shalat. Kemudian Beliau akan membacakan ayat di atas, seakan-akan Beliau mengisyaratkan bahwa janji dilapangkannya rezeqi itu bergantung pada dijaganya shalat. Alim ulama menegaskan bahwa mengapa di dalam ayat ini seseorang diperintah untuk menjaga shalatnya sendiri, di samping memerintahkan orang lain untuk shalat, karena hal itu akan lebih bermanfaat dan akan memberikan kesan kepada orang lain, sehingga orang lain juga akan menjaga shalat. Oleh karena itu, Allah swt mengutus para Nabi dengan membawa hidayah. Mereka datang ke tengah-tengah kaumnya sebagai suri teladan. Mereka mengamalkan apa yang mereka sampaikan, sehingga orang yang mau mengamalkannya akan merasa mudah. Dan tidak terlintas di dalam pikirannya bahwa hukum agama itu atau itu, susah untuk diamalkan. Setelah itu, di dalam ayat di atas, Allah swt menjanjikan rezeqi untuk orang yang menegakkan shalat. Kemaslahatan janji itu adalah bahwa terkadang secara lahiriyyah, menjaga shalat tepat pada waktunya akan menimbulkan kerugian dalam pekerjaan, terutama dalam berdagang, bekerja sebagai buruh dan sebagainya. Namun demikian, Allah swt membantahnya bahwa rezeqi adalah tanggungan-Nya. Semua ini baru urusan dunia. Dan disebutkan juga bahwa kebahagiaan sesungguhnya hanya akan dicapai oleh orang-orang yang bertaqwa. Selain mereka, tidak ada seorangpun yang akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.

0 komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP